Berorganisasi akan menawarkan kesempatan bagi pendidik untuk bergaul dan belajar dari pendidik lain di bidangnya atau bahkan di bidang yang lebih beragam. Situasi ini yang akan membuka peluang-peluang baru yang mungkin tidak diketahui atau tidak terfikirkan sebelumnya untuk meningkatkan suatu pembaharuan-pembaharuan baru agar terwujudnya sistem pendidikan yang lebih mencerahkan untuk generasi bangsa.
Dalam berorganisasi tidak sedikit peluang-peluang baru akan tercipta. Seperti halnya kesempatan bagi pendidik untuk menjadi anggota dewan, menjadi seseorang yang akan memegang "palu" dalam membuat kebijakan untuk mensejahterakan nasib para guru, menjadi penjabat Negara, menjadi pemimpin dalam lokakarya, atau mengambil bagian penting dalam peluang kepemimpinan lainnya. Organisasi ini juga memberi pendidik lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan dan mempraktikkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Karir dari seorang Alfian, M.Pd adalah salah satu contoh nyata buah manis dari cintanya bergabung dalam beberapa organisasi guru. Dari dulu hingga sekarang, ia sangat mencintai organisasi pendidikan.
Ia bergaul dan belajar dari pendidik lain di bidangnya atau bahkan di bidang lain yang lebih beragam. Ia terus belajar, bertemu dengan orang-orang yang mempunyai persepsi yang sama dalam memperkuat sistem pendidikan. Sehingga mengasah kemampuannya dalam berorganisasi, mengembangkan pola fikirnya untuk berkemajuan dalam sistem pendidikan, meningkatkan kreatifitasnya dalam kepemimpinan, ia terus menjalin kerja sama dan saling berkolaborasi.
Alfian, dari seorang guru yang kemudian karirnya berkembang menjadi Kepala Sekolah, dan bahkan tahun 2019 ia terpilih menjadi Kepala Sekolah Berprestasi Provinsi Aceh. Kini, di tahun 2020 dengan usianya yang masih sangat muda (37 tahun) ia diamahkan menjadi Kabid Pembinaan SD untuk Kabupaten Bireuen.
Komitmennya mencintai organisasis guru terus ia realisasikan. Baginya pengalaman teman sejawat akan menghasilkan lebih banyak pemikiran yang memiliki kekuatan untuk menciptakan sebuah keajaiban, dan membuat hubungan dengan sesama pendidik dapat memungkinkan terbentuknya hubungan yang akan mengubah pendidikan menjadi lebih baik.
Apalagi posisinya sekarang sebagai Kabid Pembinaan SD, ia haus akan ide-ide brilian dari organisasi-organisasi guru yang akan menjadi partner kerjanya dalam menjalankan program-program untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bireuen.
Kabid muda yang cendikia. Selamat bertugas dan selamat menciptakan pembaharuan-pembaharuan baru demi terwujudnya sistem pendidikan yang lebih gemilang untuk generasi bangsa. Selain itu, jadilah sang surya yang selalu menyinari dan mendukung program dunia “No Child Left Behind” untuk para penyandang disabilitas yang saat ini menjadi "cross-cutting issues" dalam berbagai sektor sesuai amanah yang tertera dalam Agenda Kerja Dunia 2030, Sustainable Development Goals (SGDs).
Teruslah maju dan berjaya
Artikel terkait lainnya
Kabid Muda yang Bersahaja
Pentingnya Organisasi Guru dalam Dunia Pendidikan
Dalam berorganisasi tidak sedikit peluang-peluang baru akan tercipta. Seperti halnya kesempatan bagi pendidik untuk menjadi anggota dewan, menjadi seseorang yang akan memegang "palu" dalam membuat kebijakan untuk mensejahterakan nasib para guru, menjadi penjabat Negara, menjadi pemimpin dalam lokakarya, atau mengambil bagian penting dalam peluang kepemimpinan lainnya. Organisasi ini juga memberi pendidik lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan dan mempraktikkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Karir dari seorang Alfian, M.Pd adalah salah satu contoh nyata buah manis dari cintanya bergabung dalam beberapa organisasi guru. Dari dulu hingga sekarang, ia sangat mencintai organisasi pendidikan.
Ia bergaul dan belajar dari pendidik lain di bidangnya atau bahkan di bidang lain yang lebih beragam. Ia terus belajar, bertemu dengan orang-orang yang mempunyai persepsi yang sama dalam memperkuat sistem pendidikan. Sehingga mengasah kemampuannya dalam berorganisasi, mengembangkan pola fikirnya untuk berkemajuan dalam sistem pendidikan, meningkatkan kreatifitasnya dalam kepemimpinan, ia terus menjalin kerja sama dan saling berkolaborasi.
Alfian, dari seorang guru yang kemudian karirnya berkembang menjadi Kepala Sekolah, dan bahkan tahun 2019 ia terpilih menjadi Kepala Sekolah Berprestasi Provinsi Aceh. Kini, di tahun 2020 dengan usianya yang masih sangat muda (37 tahun) ia diamahkan menjadi Kabid Pembinaan SD untuk Kabupaten Bireuen.
Komitmennya mencintai organisasis guru terus ia realisasikan. Baginya pengalaman teman sejawat akan menghasilkan lebih banyak pemikiran yang memiliki kekuatan untuk menciptakan sebuah keajaiban, dan membuat hubungan dengan sesama pendidik dapat memungkinkan terbentuknya hubungan yang akan mengubah pendidikan menjadi lebih baik.
Apalagi posisinya sekarang sebagai Kabid Pembinaan SD, ia haus akan ide-ide brilian dari organisasi-organisasi guru yang akan menjadi partner kerjanya dalam menjalankan program-program untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bireuen.
Kabid muda yang cendikia. Selamat bertugas dan selamat menciptakan pembaharuan-pembaharuan baru demi terwujudnya sistem pendidikan yang lebih gemilang untuk generasi bangsa. Selain itu, jadilah sang surya yang selalu menyinari dan mendukung program dunia “No Child Left Behind” untuk para penyandang disabilitas yang saat ini menjadi "cross-cutting issues" dalam berbagai sektor sesuai amanah yang tertera dalam Agenda Kerja Dunia 2030, Sustainable Development Goals (SGDs).
Teruslah maju dan berjaya
Artikel terkait lainnya
Kabid Muda yang Bersahaja
Pentingnya Organisasi Guru dalam Dunia Pendidikan
Post a Comment for "Alfian, Kabid Pembinaan SD yang Dekat dengan Organisasi Guru"