Kebersatuan dalam organisasi guru adalah sangat penting untuk mewujudkan sebuah persamaan persepsi dalam memperkuat sistem pendidikan. Para pendidik akan terus belajar, mengasah kemampuan, pola berfikir, kreatifitas dalam kepemimpinan, terus tumbuh, dan saling berkolaborasi.
Berorganisasi akan menawarkan kesempatan bagi pendidik untuk bergaul dan belajar dari pendidik lain di bidangnya atau bahkan di bidang yang lebih beragam, yang akan membuka peluang-peluang baru yang mungkin tidak diketahui atau tidak terfikirkan sebelumnya untuk menciptakan suatu pembaharuan-pembaharuan baru agar terwujudnya sistem pendidikan yang lebih mencerahkan untuk generasi bangsa.
Pengalaman teman sejawat akan menghasilkan lebih banyak pemikiran yang memiliki kekuatan untuk menciptakan sebuah keajaiban, dan membuat hubungan dengan sesama pendidik dapat memungkinkan terbentuknya hubungan yang akan mengubah pendidikan menjadi lebih baik.
Semakin banyak sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi, maka mereka akan menjadi semakin baik. Hasilnya, peserta didik di seluruh Nusantara akan terus mendapatkan keuntungan dari pekerjaan luar biasa yang dibawa pendidik mereka, baik dalam kelas maupun luar kelas.
Dalam berorganisasi tidak sedikit peluang-peluang baru akan tercipta. Seperti halnya kesempatan bagi pendidik untuk menjadi anggota dewan yang akan memegang "palu" dalam membuat kebijakan untuk mensejahterakan nasib para guru, menjadi penjabat Negara, menjadi pemimpin dalam lokakarya, atau mengambil bagian penting dalam peluang kepemimpinan lainnya. Organisasi ini juga memberi pendidik lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan dan mempraktikkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Ini berarti bahwa pendidik tidak hanya dapat belajar dari satu sama lain untuk mengetahui cara menjadi seorang pemimpin yang lebih baik di dalam dan di luar kelas, tetapi mereka juga dapat memperoleh lebih banyak pengalaman kepemimpinan dengan mengambil peran khusus dalam organisasi itu sendiri.
Sebagai penutup penulis ingin menyampaikan bahwa seorang pendidik harus mempertimbangkan dengan baik untuk bergabung dengan organisasi profesional untuk memprioritaskan pertumbuhan pendidikan dan tidak hanya merasa seolah-olah mereka berhasil sebagai pendidik saja.
Tanpa pendidik, maka peserta didik kita tidak akan memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan mengubah dunia menjadi lebih baik. Maka oleh karena itu mereka para pendidik berhak bergabung dalam organisasi profesional untuk terus tumbuh dan berkembang serta menikmati persahabatan yang sangat dibutuhkan dengan sesama pendidik.
IGI, PGRI, STIGMA, KOBAR GB, dan FGM tetapkan menjadi organisasi yang cendikia untuk generasi Bangsa ini. Jadilah sang surya yang selalu menyinari dan mendukung program dunia “No Child Left Behind” untuk para penyandang disabilitas dalam setiap lini sektor kehidupan mereka.
Berorganisasi akan menawarkan kesempatan bagi pendidik untuk bergaul dan belajar dari pendidik lain di bidangnya atau bahkan di bidang yang lebih beragam, yang akan membuka peluang-peluang baru yang mungkin tidak diketahui atau tidak terfikirkan sebelumnya untuk menciptakan suatu pembaharuan-pembaharuan baru agar terwujudnya sistem pendidikan yang lebih mencerahkan untuk generasi bangsa.
Pengalaman teman sejawat akan menghasilkan lebih banyak pemikiran yang memiliki kekuatan untuk menciptakan sebuah keajaiban, dan membuat hubungan dengan sesama pendidik dapat memungkinkan terbentuknya hubungan yang akan mengubah pendidikan menjadi lebih baik.
Semakin banyak sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi, maka mereka akan menjadi semakin baik. Hasilnya, peserta didik di seluruh Nusantara akan terus mendapatkan keuntungan dari pekerjaan luar biasa yang dibawa pendidik mereka, baik dalam kelas maupun luar kelas.
Dalam berorganisasi tidak sedikit peluang-peluang baru akan tercipta. Seperti halnya kesempatan bagi pendidik untuk menjadi anggota dewan yang akan memegang "palu" dalam membuat kebijakan untuk mensejahterakan nasib para guru, menjadi penjabat Negara, menjadi pemimpin dalam lokakarya, atau mengambil bagian penting dalam peluang kepemimpinan lainnya. Organisasi ini juga memberi pendidik lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan dan mempraktikkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Ini berarti bahwa pendidik tidak hanya dapat belajar dari satu sama lain untuk mengetahui cara menjadi seorang pemimpin yang lebih baik di dalam dan di luar kelas, tetapi mereka juga dapat memperoleh lebih banyak pengalaman kepemimpinan dengan mengambil peran khusus dalam organisasi itu sendiri.
Sebagai penutup penulis ingin menyampaikan bahwa seorang pendidik harus mempertimbangkan dengan baik untuk bergabung dengan organisasi profesional untuk memprioritaskan pertumbuhan pendidikan dan tidak hanya merasa seolah-olah mereka berhasil sebagai pendidik saja.
Tanpa pendidik, maka peserta didik kita tidak akan memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan mengubah dunia menjadi lebih baik. Maka oleh karena itu mereka para pendidik berhak bergabung dalam organisasi profesional untuk terus tumbuh dan berkembang serta menikmati persahabatan yang sangat dibutuhkan dengan sesama pendidik.
IGI, PGRI, STIGMA, KOBAR GB, dan FGM tetapkan menjadi organisasi yang cendikia untuk generasi Bangsa ini. Jadilah sang surya yang selalu menyinari dan mendukung program dunia “No Child Left Behind” untuk para penyandang disabilitas dalam setiap lini sektor kehidupan mereka.
Teruslah maju dan teruslah berjaya untuk generasi Bangsa Indonesia
Salam hormat,
Istiarsyah
Yang masih belajar dalam berorganisasi
Baca juga:
Kabid Muda yang Bersahaja
Alfian, Kabid Pembinaan SD yang Dekat dengan Organisasi Guru
Salam hormat,
Istiarsyah
Yang masih belajar dalam berorganisasi
Baca juga:
Kabid Muda yang Bersahaja
Alfian, Kabid Pembinaan SD yang Dekat dengan Organisasi Guru
Post a Comment for "Pentingnya Organisasi Guru dalam Dunia Pendidikan "