Tulisan ini adalah kisah nyata dari seorang ibu (Maureen Bennie) yang mempunyai anak perempuan yang mengalami autistik. Ia menceritakan bahwa banyak ibu yang khawatir ketika anak perempuannya tumbuh dewasa dan akan mengalami proses menstruasi.
Sumber: https://www.123rf.com/ |
Orang tua, khusunya para ibu khawatir tentang reaksi putri mereka saat mengalami menstruasi. Apakah akan ada masalah saat memakai pembalut?
Bagaimana perasaan si anak tentang perubahan dalam tubuh mereka? Akankah itu menyakitkan?
Bagaimana kita mengajarkan kebersihan saat anak menstruasi? Akankah penjelasan dan pengakaran dapat dipahami dan diterima anak?
Berikut 5 cara yang berhasil untuk mengajarkan anak mengalami transisi ini menuju menstruasi menurut Maureen Bennie:
Perkenalkan topik menstruasi sejak dini.
Satu hingga dua tahun sebelum orang tua menerka menstruasi akan terjadi pada si buah hati, agar anak membiasakan diri dengan apa itu menstruasi dan bagaimana proses yang akan dialaminya, maka luangkan waktu untuk membiasakan diri dengan kosakata seputar menstruasi dan memberi latihan secara rutin. Menstruasi adalah masa transisi yang cukup sulit bagi anak, apalagi anak autis karena menstruasi akan dating tiba-tiba dan pastinya akan membuat suatu kejutan yang sangat luar biasa
Biasakan putri anda menggunakan pembalut sebelum ia membutuhkannya.
Berikut 5 cara yang berhasil untuk mengajarkan anak mengalami transisi ini menuju menstruasi menurut Maureen Bennie:
Perkenalkan topik menstruasi sejak dini.
Satu hingga dua tahun sebelum orang tua menerka menstruasi akan terjadi pada si buah hati, agar anak membiasakan diri dengan apa itu menstruasi dan bagaimana proses yang akan dialaminya, maka luangkan waktu untuk membiasakan diri dengan kosakata seputar menstruasi dan memberi latihan secara rutin. Menstruasi adalah masa transisi yang cukup sulit bagi anak, apalagi anak autis karena menstruasi akan dating tiba-tiba dan pastinya akan membuat suatu kejutan yang sangat luar biasa
Biasakan putri anda menggunakan pembalut sebelum ia membutuhkannya.
Mintalah anak untuk mengenakan pembalut dari waktu ke waktu agar terbiasa dengan perasaannya. Ajari dia cara memakainya, dan membuangnya dengan benar (contoh petunjuk: jangan buang ke dalam toilet, cuci bersih dan bungkus bekasnya lalu taruh di tempat sampah). Dukungan visual dapat membantu proses menanggulangi rutinitas menjadi beberapa langkah.
Buat tata cara dengan membuat bagian-bagian penting yang mudah diingat.
Buat tata cara dengan membuat bagian-bagian penting yang mudah diingat.
Maureen Bennie mengatakan bahwa ia selalu menyukai gagasan tentang budaya yang memiliki cara peralihan di sekitar menstruasi. Hal ini membuat menstruasi anda berubah secara alami; menstruasi adalah sesuatu yang dinantikan dan pasti terjadi, namun tidak perlu ditakuti.
Anak-anak autistik akan memahami konsep kerja atau acara yang dinantikan. Selama dua tahun putri Maureen Bennie menjelang menstruasi, ia memberi tahu dia bahwa itu adalah pertanda anaknya tumbuh dewasa. Tentu saja ini menjadi sesuatu yang menakutkan, itu menandakan bahwa anaknya sedang bergerak menuju kebebasan untuk ia berfikir, dan membuat lebih banyak pilihannya sendiri.
Orang tua dapat membuat cara tersendiri agar anak mudah memahami dalam belajar dengan suatu keadaan mereka sendiri. Mungkin dengan menjelaskan kepada anak saat menjelang tidur, meluangkan waktu untuk bermain komputer, pergi keluar untuk mendapatkan hadiah khusus, atau pindah ke kamar sendiri. Pilihan ada di tangan orang tua dan orang tua akan tahu apa yang paling berarti dan paling bermanfaat untuk anak.
Gunakan bahasa yang positif di sekitar menstruasi.
Gunakan bahasa yang positif di sekitar menstruasi.
Seberapa sering kita mendengar konotasi negatif seperti "kutukan"? Sikap kita sendiri, dan budaya tertentu kita seputar menstruasi dapat memengaruhi perasaan anak perempuan kita tentang hal itu juga. Anak-anak dengan autistik sering takut akan perubahan dan ketidakpastian sehingga penting untuk menjadikan menstruasi sebagai bagian dari dialog kita dengan anak-anak kita. Persiapan dan demistifikasi proses adalah kunci untuk meredakan kecemasan pada anak. Semakin nyaman orang tua, maka anak semakin nyan untuk menunggu waktu mentruasi yang dinantikan.
Jangan lupa membahas protokol sosial.
Jangan lupa membahas protokol sosial.
Boleh saja membicarakan menstruasi, tapi ada waktunya dan tempatnya. Ajarkan batasan itu sejak dini. Itu adalah sesuatu yang tidak anda umumkan setiap bulan kepada semua orang!
Tetapkan etika sosial yang pantas. Jika anak membutuhkan bantuan dengan pembalut di sekolah, pastikan staf atau guru di sekolah diberi tahu. Mungkin saja pihak sekolah akan memberikan seorang asisten khusus yang ditugaskan untuk membantu anak di sekolah.
Demikian sharing kita kali ini ya ayah bunda, semoga bermanfaat. Tulisan ini adalah sebuah terjemahan dari artikel aslinyanya yang berbahasa inggris. Jika didapatkan kesilapan dan kesalahan, mohon dimaafkan ya. Untuk selengkapnya ayah bunda dapat mengakses ke laman webnya di www.autismawarenesscentre.com.
Tetaplah setia di suryadisabilitas.com, karena kami akan menyajikan berita-berita yang menarik dan bermanfaat seputar pendidikan khusus.
Demikian sharing kita kali ini ya ayah bunda, semoga bermanfaat. Tulisan ini adalah sebuah terjemahan dari artikel aslinyanya yang berbahasa inggris. Jika didapatkan kesilapan dan kesalahan, mohon dimaafkan ya. Untuk selengkapnya ayah bunda dapat mengakses ke laman webnya di www.autismawarenesscentre.com.
Tetaplah setia di suryadisabilitas.com, karena kami akan menyajikan berita-berita yang menarik dan bermanfaat seputar pendidikan khusus.
Post a Comment for "Autis Mamasuki Masa Puber? Berikut 5 Langkah Jitu Mengajarkan Menstruasi/ Haid"