Autisme berdasarkan Individuals with Disabilities Education (IDEA) yang dikutip oleh Rahardja (2006) adalah kelainan perkembangan yang secara signifikan berpengaruh terhadap komunikasi verbal dan non verbal serta interaksi sosial, umumnya terjadi pada usia sebelum tiga tahun, yang berpengaruh buruk terhadap kinerja pendidikan anak.
Karakteristik yang lain sering menyertai autisme seperti melakukan kegiatan yang berulang-ulang dan gerakan stereotip, penolakan terhadap perubahan lingkungan atau perubahan dalam rutinitas sehari- hari, dan memberikan respon yang tidak semestinya terhadap pengalaman sensori. Secara umum anak autis memiliki karakteristik sebagai berikut.
Karakteristik yang lain sering menyertai autisme seperti melakukan kegiatan yang berulang-ulang dan gerakan stereotip, penolakan terhadap perubahan lingkungan atau perubahan dalam rutinitas sehari- hari, dan memberikan respon yang tidak semestinya terhadap pengalaman sensori. Secara umum anak autis memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Mengalami hambatan di dalam bahasa.
- Kesulitan dalam mengenal dan merespon emosi dengan isyarat sosial.
- Kekakuan dan miskin dalam mengekspresikan perasaan.
- Kurang memiliki perasaan dan empati.
- Sering berperilaku di luar kontrol dan meledak-ledak.
- Secara menyeluruh mengalami masalah dalam perilaku.
- Kurang memahami akan keberadaan dirinya sendiri.
- Keterbatasan dalam mengekspresikan diri
- Berperilaku monoton dan mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
- Anak autis yang memiliki fungsi kognisi dan intelektual tingkat tinggi. (High function children with autism).
- Anak autis yang memiliki fungsi kognisi dan intelektual tingkat menengah (Middle function children with autism).
- Anak autis yang memiliki fungsi kognisi dan intelektual tingkat rendah (Low function children with autism).
Post a Comment for "Autis: Pengertian dan Klasifikasinya"