Surya Disabilitas - Pada prinsipnya tujuan pembangunan di bidang pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk kualitas pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa (SLB). Untuk mencapai hasil yang berkualitas tentunya diperlukan guru-guru yang profesional dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus.
Memberikan pendidikan yang berkualitas untuk semua anak, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus merupakan tantangan yang sangat berat. Hal ini terkait dengan semua komponen-komponen pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang benar-benar harus dipersiapkan dengan baik. Terutama komponen guru sebagai tiang utama dalam keberhasilan mutu pendidikan peserta didik berkebutuhan khusus.
Kita mengetahui bersama bahwa tidak semua guru memiliki keahlian untuk mendidik peserta didik Berkebutuhan Khusus, terutama bagi guru yang memiliki latar belakang pendidikan umum. sehingga banyak guru-guru umum yang berjuang membantu untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, walaupun mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus, namun dengan niat yang kuat, ketulusan, keihklasan, serta tanggung jawab seorang pendidik untuk membantu generasi bangsa memenuhi haknya dalam pendidikan, mereka siap ditempatkan di sekolah-sekolah khusus.
Anak Berkebutuhan Khusus memiliki hak dasar pendidikan yang harus dipenuhi dan sepatutnya mendapatkan perlakuan khusus yang layak dan mendidik. Oleh karena itu, diperlukan guru-guru yang berkompeten, profesional, dan mampu mendidik dengan memahami bakat, minat serta keterbatasan yang anak miliki.
Covid-19 telah merubah semua sistem, baik dalam sektor pekerjaan maupun dalam sektor pendidikan. Hadirnya istilah work from home (WFH) atau bekerja dari rumah dalam dunia kerja, dan juga belajar dari rumah (BDR) dalam dunia pendidikan, mengubah sistem tatap muka langsung, menjadi tatap muka secara online atau daring.
Dinas Pendidikan Aceh telah merancang program-program pelatihan guru untuk tahun ini, namun dengan sangat terpaksa harus diundur semua kegiatan hingga waktu yang memungkinkan untuk dilaksanakan.
Menyikapi situasi ini, Ikatan Guru Indonesia (IGI) hadir di tengah-tengah para pembelajar Indonesia, membawa suatu pembaharuan pembelajaran dunia digital. Menyesuaikan dengan sebuah kebutuhan dunia pendidikan Walapun dalam keadaan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, guru-guru di seluruh Indonesia, khususnya di Aceh dapat terus meningkatkan pengetahuan melalaui pembelajaran dan kegiatan-kegiatan dengan sistem zoom virual yang dirancang dengan sistematis oleh IGI Aceh.
IGI mempunyai aset guru-guru muda cendikia yang tergabung di dalamnya. Kemampuan teknologi dalam dunia pembelajaran digital adalah menjadi salah satu program unggulan IGI, sehingga banyak gebrakan-gebrakan IGI yang menyesuaikan dengan perkembangan dunia pendidikan seperi sekarang ini yaitu Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0.
Terima kasih IGI yang selalu ada bersama guru-guru, bersama dunia pendidikan Indonesia untuk menuju pendidikan yang berkualitas dan bermartabat.
Melalui Workshop Peningkatan Kompetensi Guru SLB se-Aceh ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme guru dalam memberikan bekal kemandirian kepada peserta didik dan memberikan pelayanan prima dalam pembelajaran peserta didik Berkebutuhan Khusus.
Selain meningkatkan kompetensi, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam memberikan bekal kemandirian kepada peserta didik. Membangkitkan dan mendorong guru agar dalam memberikan melaksanakan tugasnya senantiasa memperhatikan bakat dan minat serta keterbatasan peserta didik dalam mengembangkan potensinya.
Ada beberapa Narasumber dalam kegoatan worshop guru SLB, yaitu
Memberikan pendidikan yang berkualitas untuk semua anak, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus merupakan tantangan yang sangat berat. Hal ini terkait dengan semua komponen-komponen pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang benar-benar harus dipersiapkan dengan baik. Terutama komponen guru sebagai tiang utama dalam keberhasilan mutu pendidikan peserta didik berkebutuhan khusus.
Kita mengetahui bersama bahwa tidak semua guru memiliki keahlian untuk mendidik peserta didik Berkebutuhan Khusus, terutama bagi guru yang memiliki latar belakang pendidikan umum. sehingga banyak guru-guru umum yang berjuang membantu untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, walaupun mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus, namun dengan niat yang kuat, ketulusan, keihklasan, serta tanggung jawab seorang pendidik untuk membantu generasi bangsa memenuhi haknya dalam pendidikan, mereka siap ditempatkan di sekolah-sekolah khusus.
Anak Berkebutuhan Khusus memiliki hak dasar pendidikan yang harus dipenuhi dan sepatutnya mendapatkan perlakuan khusus yang layak dan mendidik. Oleh karena itu, diperlukan guru-guru yang berkompeten, profesional, dan mampu mendidik dengan memahami bakat, minat serta keterbatasan yang anak miliki.
Covid-19 telah merubah semua sistem, baik dalam sektor pekerjaan maupun dalam sektor pendidikan. Hadirnya istilah work from home (WFH) atau bekerja dari rumah dalam dunia kerja, dan juga belajar dari rumah (BDR) dalam dunia pendidikan, mengubah sistem tatap muka langsung, menjadi tatap muka secara online atau daring.
Dinas Pendidikan Aceh telah merancang program-program pelatihan guru untuk tahun ini, namun dengan sangat terpaksa harus diundur semua kegiatan hingga waktu yang memungkinkan untuk dilaksanakan.
Menyikapi situasi ini, Ikatan Guru Indonesia (IGI) hadir di tengah-tengah para pembelajar Indonesia, membawa suatu pembaharuan pembelajaran dunia digital. Menyesuaikan dengan sebuah kebutuhan dunia pendidikan Walapun dalam keadaan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, guru-guru di seluruh Indonesia, khususnya di Aceh dapat terus meningkatkan pengetahuan melalaui pembelajaran dan kegiatan-kegiatan dengan sistem zoom virual yang dirancang dengan sistematis oleh IGI Aceh.
IGI mempunyai aset guru-guru muda cendikia yang tergabung di dalamnya. Kemampuan teknologi dalam dunia pembelajaran digital adalah menjadi salah satu program unggulan IGI, sehingga banyak gebrakan-gebrakan IGI yang menyesuaikan dengan perkembangan dunia pendidikan seperi sekarang ini yaitu Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0.
Terima kasih IGI yang selalu ada bersama guru-guru, bersama dunia pendidikan Indonesia untuk menuju pendidikan yang berkualitas dan bermartabat.
Melalui Workshop Peningkatan Kompetensi Guru SLB se-Aceh ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme guru dalam memberikan bekal kemandirian kepada peserta didik dan memberikan pelayanan prima dalam pembelajaran peserta didik Berkebutuhan Khusus.
Selain meningkatkan kompetensi, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam memberikan bekal kemandirian kepada peserta didik. Membangkitkan dan mendorong guru agar dalam memberikan melaksanakan tugasnya senantiasa memperhatikan bakat dan minat serta keterbatasan peserta didik dalam mengembangkan potensinya.
Ada beberapa Narasumber dalam kegoatan worshop guru SLB, yaitu
- Narasumber Bidang Autis, bapak Istiarsyah, M.Ed. Kepala SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen. Sejak dari 2012 bersama Disdik Aceh, membantu dalam program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Inklusif. Istiarsyah adalah putera Aceh, peraih beasiswa S1, S2, dan S3 bidang Pendidikan Khusus dari Pemerintah Aceh. Sekarang ia menjadi Narasumber Nasional di KEMDIKBUD untuk program Pendidikan Inklusif, dan Konsultan di beberapa NGO Internasional bidang Disabilitas dan Pendidikan Inklusif.
- Narasumber Bidang Tunanetra (Anak dengan Hambatan Penglihatan), ibu Dra. Kusniatun Widianingsih, M.Phil, SNE (Master Philosophy of Special Needs Education. Beliau merupakan Pengawas Pendidikan Luar Biasa di Jawa Timur.
- Narasumber Bidang Tunarungu (Anak dengan Hambatan Pendengaran), Ibu Iva Evry Robiansyah, M.Pd. Beliau dari SMPLBN Jawa Timur.
- Narasumber Bidang Tunagrahita (Anak dengan Hambatan Intelektual), ibu Fuji Astutik, M.Psi. beliau berasalah dari UIN Malang.
- Narasumber Bidang Tunadaksa (Anak dengan hambatan fisik motorik), ibu Isrumelia, MM dari SLB YPAC Surabaya.
- Narasumber Bidang Tunalaras (Anak dengan hambatan emosi dan perilaku), ibu Enik Fatmawati, S.Pd, dari UT Malang.
Penulis adalah Anggota IGI Wilayah Kabupaten Bireuen
Sharing and Growing Together
Post a Comment for "Pandemi Covid-19, IGI Terus Dongkrak Virtual Learning. Kali ini Workshop Tingkat Nasional Bersama Guru SLB Se-Aceh"