Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki beberapa gejala. Mari kenali berbagai gejala atau tanda ADHD pada anak di sini.
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian/ Hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan perilaku yang sering ditemui pada usia anak-anak.
Oleh: dr. Reza Fahlevi
Sumber: www.klikdokter.com
Sumber gambar: klikdokter.com |
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian/ Hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan perilaku yang sering ditemui pada usia anak-anak.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala ADHD pada Anak Laki-laki dan Perempuan
Kondisi ini umumnya ditandai dengan perilaku hiperaktif dan sulit berkonsentrasi. Sayangnya, banyak orang tua tidak mengenali gejala ADHD pada anak. Gangguan perilaku ini kebanyakan baru terdeteksi oleh guru saat anak memasuki usia sekolah.
Padahal, jika dideteksi sejak dini, gangguan perilaku ADHD dapat diatasi dengan terapi. Dengan terapi rutin, anak bisa menjadi lebih tenang dan memiliki konsentrasi belajar yang baik.
Lantas, apa saja gejala ADHD? Berikut enam gejala ADHD pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua.
1. Perhatian Anak Mudah Teralihkan
Perhatian anak dengan ADHD sangat mudah teralihkan oleh hal lain. Misalnya, anak sedang makan, kemudian ada sesuatu yang lewat, maka perhatiannya akan sangat mudah teralih terhadap hal baru tersebut. Anak pun akan meninggalkan hal yang sedang ia kerjakan sebelumnya.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan perilaku hiperaktif dan sulit berkonsentrasi. Sayangnya, banyak orang tua tidak mengenali gejala ADHD pada anak. Gangguan perilaku ini kebanyakan baru terdeteksi oleh guru saat anak memasuki usia sekolah.
Padahal, jika dideteksi sejak dini, gangguan perilaku ADHD dapat diatasi dengan terapi. Dengan terapi rutin, anak bisa menjadi lebih tenang dan memiliki konsentrasi belajar yang baik.
Lantas, apa saja gejala ADHD? Berikut enam gejala ADHD pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua.
1. Perhatian Anak Mudah Teralihkan
Perhatian anak dengan ADHD sangat mudah teralihkan oleh hal lain. Misalnya, anak sedang makan, kemudian ada sesuatu yang lewat, maka perhatiannya akan sangat mudah teralih terhadap hal baru tersebut. Anak pun akan meninggalkan hal yang sedang ia kerjakan sebelumnya.
Baca juga: Sering Main Gawai Menyebabkan ADHD, Benarkah?
Hal ini sering terjadi dan orangtua biasanya mengalami kesulitan untuk mengontrol kebiasaan anak tersebut.
2. Tidak Tekun atau Selesai Saat Mengerjakan Tugas
Masih berhubungan dengan gejala pertama, anak dengan ADHD umumnya sulit untuk mengerjakan suatu tugas sampai selesai. Sebab, perhatiannya sangat mudah teralihkan, cepat bosan, dan ia kesulitan untuk mempertahankan konsentrasinya.
Kondisi ini dapat terjadi di rumah maupun di sekolah, sehingga anak dengan ADHD memiliki prestasi belajar yang kurang baik.
3. Anak Sangat Aktif di Rumah Maupun di Luar Rumah
Gejala lain dari anak ADHD adalah sifatnya yang sangat aktif di dalam rumah maupun di luar rumah, misalnya seperti di tempat bermain atau di sekolah.
Anak ADHD dapat digambarkan memiliki energi tanpa batas. Dalam kesehariannya, si kecil dapat berlari ke sana kemari, gemar memanjat barang, dan juga mengacaukan sesuatu. Orang tua cenderung mengalami kesulitan untuk meminta anak agar tetap tenang.
4. Tidak Bisa Diam di Kelas
Salah satu gejala lain dari ADHD adalah si kecil tidak bisa diam di kelas. Saat jam pelajaran, anak dengan ADHD biasanya suka berjalan-jalan ke meja lain dan mengganggu temannya.
Guru akan kesulitan meminta anak untuk duduk diam atau mengikuti arahan di kelas. Perilaku inilah yang biasanya menyebabkan guru menduga seorang anak mengalami ADHD. Guru dapat melaporkannya ke orang tua untuk memeriksakan anak ke dokter.
5. Bicara Terus-Menerus
Beberapa anak dengan ADHD ada yang suka berbicara terus menerus tanpa henti. Bahkan, anak dengan ADHD cenderung mengucapkan atau membicarakan hal-hal tidak penting. Orang tua umumnya kesulitan untuk meminta anaknya bersikap tenang.
6. Emosinya Sering Meledak-Ledak
Hal ini sering terjadi dan orangtua biasanya mengalami kesulitan untuk mengontrol kebiasaan anak tersebut.
2. Tidak Tekun atau Selesai Saat Mengerjakan Tugas
Masih berhubungan dengan gejala pertama, anak dengan ADHD umumnya sulit untuk mengerjakan suatu tugas sampai selesai. Sebab, perhatiannya sangat mudah teralihkan, cepat bosan, dan ia kesulitan untuk mempertahankan konsentrasinya.
Kondisi ini dapat terjadi di rumah maupun di sekolah, sehingga anak dengan ADHD memiliki prestasi belajar yang kurang baik.
3. Anak Sangat Aktif di Rumah Maupun di Luar Rumah
Gejala lain dari anak ADHD adalah sifatnya yang sangat aktif di dalam rumah maupun di luar rumah, misalnya seperti di tempat bermain atau di sekolah.
Anak ADHD dapat digambarkan memiliki energi tanpa batas. Dalam kesehariannya, si kecil dapat berlari ke sana kemari, gemar memanjat barang, dan juga mengacaukan sesuatu. Orang tua cenderung mengalami kesulitan untuk meminta anak agar tetap tenang.
4. Tidak Bisa Diam di Kelas
Salah satu gejala lain dari ADHD adalah si kecil tidak bisa diam di kelas. Saat jam pelajaran, anak dengan ADHD biasanya suka berjalan-jalan ke meja lain dan mengganggu temannya.
Guru akan kesulitan meminta anak untuk duduk diam atau mengikuti arahan di kelas. Perilaku inilah yang biasanya menyebabkan guru menduga seorang anak mengalami ADHD. Guru dapat melaporkannya ke orang tua untuk memeriksakan anak ke dokter.
5. Bicara Terus-Menerus
Beberapa anak dengan ADHD ada yang suka berbicara terus menerus tanpa henti. Bahkan, anak dengan ADHD cenderung mengucapkan atau membicarakan hal-hal tidak penting. Orang tua umumnya kesulitan untuk meminta anaknya bersikap tenang.
6. Emosinya Sering Meledak-Ledak
Anak dengan ADHD dapat ditandai dengan gejala ledakan emosi. Kondisi ini dapat terjadi ketika keinginannya tidak dituruti. Lantas, anak menjadi mudah marah sehingga menimbulkan perilaku eksplosif seperti melempar barang dan lain-lain.
Sebaliknya, anak juga mudah merasa gembira berlebihan jika ia sedang senang. Perilaku ini mirip dengan gangguan bipolar. Bahkan, ada penelitian yang mengatakan anak dengan ADHD memiliki risiko lebih besar untuk mengalami bipolar di kemudian hari.
Jika anak Anda memiliki beberapa gejala di atas, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat ya.
Sebaliknya, anak juga mudah merasa gembira berlebihan jika ia sedang senang. Perilaku ini mirip dengan gangguan bipolar. Bahkan, ada penelitian yang mengatakan anak dengan ADHD memiliki risiko lebih besar untuk mengalami bipolar di kemudian hari.
Jika anak Anda memiliki beberapa gejala di atas, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat ya.
Semoga bermanfaat. Terima kasih telah setia bersama www.suryadisabiltas.com
Oleh: dr. Reza Fahlevi
Sumber: www.klikdokter.com
Post a Comment for "Gejala Umum ADHD pada Anak"