Bergaining? Kok kayak jual beli saja. Hubungan kamu dengan pasangan kamu itu adalah hubungan jiwa, hubungan hati, hubungan perasaan. Kalian berdua sebagai sepasang kekasih, soulmate, belahan jiwa, yang tak bisa hidup sendiri-sendiri.
Jadi, jangan berpikir untuk membuat bergaining dengan pasangan kamu. Tapi usahakan untuk memberikan yang terbaik bagi kekasih hatimu itu.
Oleh: Cahyadi Takariawan, Konselor Keluarga Nasional dan Penulis buku Wonderful Series
Ilustrasi gambar: cucungukrieuts.blogspot.com
Jadi, jangan berpikir untuk membuat bergaining dengan pasangan kamu. Tapi usahakan untuk memberikan yang terbaik bagi kekasih hatimu itu.
Baca juga: Spiritual Parenting
Mengapa ada suami atau istri yang bergaining dengan pasangan? Biasanya karena mereka mulai mengalami kejenuhan dan kelelahan hidup berumah tangga.
Pada saat kejenuhan dan kelelahan hidup berumah tangga mulai mengemuka, terkadang mulai muncul berbagai godaan dan “tawaran” yang seakan-akan lebih menarik di luar sana.
Tampak lebih indah, lebih bening, lebih menawan, lebih perhatian dari yang ada di rumah kamu. Kamu membayangkan akan hidup lebih bahagia jika bersama orang lain di luar sana. Kamu mengira akan bisa setia jika tidak lagi bersama pasangan kamu, karena kamu menemukan banyak ketidakcocokan dan ketidaknyamanan bersama pasangan.
Mengapa ada suami atau istri yang bergaining dengan pasangan? Biasanya karena mereka mulai mengalami kejenuhan dan kelelahan hidup berumah tangga.
Pada saat kejenuhan dan kelelahan hidup berumah tangga mulai mengemuka, terkadang mulai muncul berbagai godaan dan “tawaran” yang seakan-akan lebih menarik di luar sana.
Tampak lebih indah, lebih bening, lebih menawan, lebih perhatian dari yang ada di rumah kamu. Kamu membayangkan akan hidup lebih bahagia jika bersama orang lain di luar sana. Kamu mengira akan bisa setia jika tidak lagi bersama pasangan kamu, karena kamu menemukan banyak ketidakcocokan dan ketidaknyamanan bersama pasangan.
Baca juga: Doa Seorang Istri
Ada “tawaran” dari “orang baru”, yang baru bertemu, dan menimbulkan perasaan-perasaan baru, pengalaman baru, yang tidak didapatkan bersama pasangan. Kamu bisa merasakan kedekatan emosional, kehangatan, kenyamanan yang selama ini tidak kamu dapatkan dari pasangan.
Kamu mulai membandingkan orang baru ini dengan pasangan yang kamu anggap membosankan dan menyedihkan. Kamu mulai curhat tentang ketidakbahagiaan kehidupan berumah tangga dengan orang baru tersebut, dan kamu merasa mendapatkan jawaban. Kini ada orang baru yang mulai mengisi hari-hari kamu dengan sejumlah harapan keindahan.
Ada pula tawaran dari “orang lama” yang hadir dan membangkitkan kenangan masa lalu kamu. Tidak selalu orang baru, kamu bisa bertemu di dunia maya atau di dunia nyata, dengan orang yang pernah demikian istimewa pada masa-masa terdahulu. Kini bertemu di grup chatting alumni.
Ada “tawaran” dari “orang baru”, yang baru bertemu, dan menimbulkan perasaan-perasaan baru, pengalaman baru, yang tidak didapatkan bersama pasangan. Kamu bisa merasakan kedekatan emosional, kehangatan, kenyamanan yang selama ini tidak kamu dapatkan dari pasangan.
Kamu mulai membandingkan orang baru ini dengan pasangan yang kamu anggap membosankan dan menyedihkan. Kamu mulai curhat tentang ketidakbahagiaan kehidupan berumah tangga dengan orang baru tersebut, dan kamu merasa mendapatkan jawaban. Kini ada orang baru yang mulai mengisi hari-hari kamu dengan sejumlah harapan keindahan.
Ada pula tawaran dari “orang lama” yang hadir dan membangkitkan kenangan masa lalu kamu. Tidak selalu orang baru, kamu bisa bertemu di dunia maya atau di dunia nyata, dengan orang yang pernah demikian istimewa pada masa-masa terdahulu. Kini bertemu di grup chatting alumni.
Baca juga: Ada Apa dengan Anak Usia Transisi?
Semua suasana dan perasaan lama seakan-akan hadir kembali dan bersemi kembali. Saling menyapa, saling bercerita, saling menjalin dan merajut kembali perasaan-perasaan lama. Orang lama ini bisa kembali mengisi hari-hari baru kamu, di saat kamu tengah kehilangan kedekatan emosional dengan pasangan.
Pada saat suasana seperti itu terjadi, terkadang menjadikan kamu memiliki bergaining kepada pasangan. Seorang istri bisa menjadi lebih berani menantang dan menghadapi suami, pada saat dirinya sudah memiliki orang lain yang memberikan harapan-harapan keindahan kepada dirinya.
Tiba-tiba ia merasa segera ingin lepas dari suami yang menyebalkan. Tiba-tiba ia menjadi lebih berani mengekspresikan perlawanan dan pemberontakan kepada suami yang tidak pernah mengasyikkan. Ia menjadi perempuan yang kuat dan perkasa, setelah ada orang lain yang mengisi hari-harinya. Ia mulai bergaining dengan suami.
Semua suasana dan perasaan lama seakan-akan hadir kembali dan bersemi kembali. Saling menyapa, saling bercerita, saling menjalin dan merajut kembali perasaan-perasaan lama. Orang lama ini bisa kembali mengisi hari-hari baru kamu, di saat kamu tengah kehilangan kedekatan emosional dengan pasangan.
Pada saat suasana seperti itu terjadi, terkadang menjadikan kamu memiliki bergaining kepada pasangan. Seorang istri bisa menjadi lebih berani menantang dan menghadapi suami, pada saat dirinya sudah memiliki orang lain yang memberikan harapan-harapan keindahan kepada dirinya.
Tiba-tiba ia merasa segera ingin lepas dari suami yang menyebalkan. Tiba-tiba ia menjadi lebih berani mengekspresikan perlawanan dan pemberontakan kepada suami yang tidak pernah mengasyikkan. Ia menjadi perempuan yang kuat dan perkasa, setelah ada orang lain yang mengisi hari-harinya. Ia mulai bergaining dengan suami.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala ADHD pada Anak Laki-laki dan Perempuan
Seorang suami bisa melihat semakin banyak kekurangan dan kelamahan pada diri istri, ketika ia telah menemukan orang lain yang mengisi hari-hari indahnya. Semakin intens dia berhunungan dengan orang lain itu, akan semakin nyata kekurangan, kelemahan dan kejelekan istri di matanya.
Seakan tidak ada kebaikan pada diri sang istri. Seakan tidak ada sisi positif sang istri, karena dirinya telah memiliki perbandingan dengan orang lain yang memberikan berbagai kehangatan dan keasyikan bagi dirinya. Bergaining dirinya semakin meningkat di hadapan istri.
Cepat akhiri. Tak pantas kamu membuat bergaining seperti itu kepada pasangan kamu. Kembalilah ke rumah kamu, kembalilah kepada pasangan kamu. Dengan segala keurangan dan kelemahannya, ia telah sabar dan setia menemanimu selama ini.
Seorang suami bisa melihat semakin banyak kekurangan dan kelamahan pada diri istri, ketika ia telah menemukan orang lain yang mengisi hari-hari indahnya. Semakin intens dia berhunungan dengan orang lain itu, akan semakin nyata kekurangan, kelemahan dan kejelekan istri di matanya.
Seakan tidak ada kebaikan pada diri sang istri. Seakan tidak ada sisi positif sang istri, karena dirinya telah memiliki perbandingan dengan orang lain yang memberikan berbagai kehangatan dan keasyikan bagi dirinya. Bergaining dirinya semakin meningkat di hadapan istri.
Cepat akhiri. Tak pantas kamu membuat bergaining seperti itu kepada pasangan kamu. Kembalilah ke rumah kamu, kembalilah kepada pasangan kamu. Dengan segala keurangan dan kelemahannya, ia telah sabar dan setia menemanimu selama ini.
Post a Comment for "Jangan Bergaining dengan Pasangan"