Hai sobat pembelajaran, terima kasih telah setia bersama www.surya disabilitas.com. Kali ini kita akan mengupas lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangan RPP 1 lembar.
Perubahan sistem dalam dunia pendidikan biasa terjadi. Tujuannya adalah agar mutu pendidikan berkembangan dengan baik. Lain Menteri lain kebijakan, itu biasa ya sobat.
Kali ini dunia pendidikan sedang dihebohkan dengan hadrinya RPP 1 lembar yang harus dipersiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran di kelas. Kok bisa ya? RPP yang biasa beberapa halaman diringkas menjadi RPP 1 lembar. Pastinya ini membuat suatu kehebohan ya sobat, dan tentunya banyak diperbincangan di kalangan para guru.
Oleh karena itu untuk RPP 1 lembar ini, guru dtidak perlu membuat poin-poin yang dianggap tidak penting dalam penyusunan RPP tersebut, seperti:
1. KI 1 dan KI 2 yang bisa setengah halaman
2. KD dan Indikator
3. Materi Konsep, Prinsip, Fakta dan Prosedural
4. Format Penilaian yang ribet dan bikin pusing
Berdasarkan Surat edaran bernomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP memuat empat poin penting yang terdiri atas:
Apa yang dimaksud dengan prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid?
Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak, menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.
Hadirnya Surat Edaran Mendikbud tentang penyederhaan RPP diharapkan penyusunan RPP akan lebih efisiensi, efektif, dan berorientasi pada murid, serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan maksimal.
Kelebihan RPP 1 Lembar
Penulis berpendapat bahwa kelebihan RPP 1 lembar dapat membebaskan beban guru dari belenggu administrasi yang selama ini guru membutuhkan banyak waktu untuk persiapan. Sehingga guru mempunyai waktu lebih untuk memaksimalkannya dalam bentuk aplikasi proses pelaksanaan dalam kelas yang lebih maksimal.
Kekurangan RPP 1 Lembar
Dikhawirkan terlalu banyak format RPP yang berbeda antara satu guru dengan guru yang lainnya karena masing-masing guru mungkin mempunyai format yang berbeda-beda. Sehingga Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum atau juga mungkin pihak-pihak lain merasa kesulitan dalam mengevaluasi karena format RPP guru yang berbeda-beda.
Demikian penjelasan singkat tentang kelebihan dan kekurangan RPP 1 Lembar yang dapat penulis jelaskan. Semoga bermanfaat ya.
Perubahan sistem dalam dunia pendidikan biasa terjadi. Tujuannya adalah agar mutu pendidikan berkembangan dengan baik. Lain Menteri lain kebijakan, itu biasa ya sobat.
Kali ini dunia pendidikan sedang dihebohkan dengan hadrinya RPP 1 lembar yang harus dipersiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran di kelas. Kok bisa ya? RPP yang biasa beberapa halaman diringkas menjadi RPP 1 lembar. Pastinya ini membuat suatu kehebohan ya sobat, dan tentunya banyak diperbincangan di kalangan para guru.
Baca juga: Cara dan Contoh Membuat RPP SLB 1 Lembar
Menurut pendapat penulis timbulnya kebijakan ini dapat memberi suatu kemudahan tersendiri bagi dalam membuat tuganya yaitu membuat RPP.
Penulis sependapat dan sangat setuju dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim yang menyatakan bahwa RPP mempunyai esensi sebagai sarana bagi guru untuk merefleksi terhadap pencapaian target pada sebuah rencana pelaksanaan proses pembelajaran.
Menurut pendapat penulis timbulnya kebijakan ini dapat memberi suatu kemudahan tersendiri bagi dalam membuat tuganya yaitu membuat RPP.
Penulis sependapat dan sangat setuju dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim yang menyatakan bahwa RPP mempunyai esensi sebagai sarana bagi guru untuk merefleksi terhadap pencapaian target pada sebuah rencana pelaksanaan proses pembelajaran.
Baca juga: Program Pembelajaran Individual Anak Berkebutuhan Khusus
Inti yang terpenting adalah tujuan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dapat dicapai dengan baik dan maksimal, bukannya RPP yang disusun sampai berlembar-lembar.
Inti yang terpenting adalah tujuan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dapat dicapai dengan baik dan maksimal, bukannya RPP yang disusun sampai berlembar-lembar.
Yang terpenting adalah bagaimana seorang guru dalam pelaksanaan atau melakukan actionnya di dalam kelas, karena bisa saja atau terkadang proses kegiatan pembelajaran agak tidak sesuai dengan apa yang telah dirancang, karena seyogyanya seoarang guru harus memahami setiap karakteristik dan kondisi siswa.
Baca juga: Planning Matrix dalam Pendidikan Khusus: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Prosedur Pengembangan
Selain itu hal yang lebih penting adalah semua tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan sempurna, meskipun rancangan program pembelajaran yang dubuat hanya satu lembar.
Nah, sebelum kita berbicara lebih lanjut tentang kelebihan dan Kekurangan RPP 1 Lembar, alangkah baiknya kita mengetahui asal usul terkait RPP 1 lembar.
Permendikbud No.14 Tahun 2019
Landasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Selain itu hal yang lebih penting adalah semua tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan sempurna, meskipun rancangan program pembelajaran yang dubuat hanya satu lembar.
Nah, sebelum kita berbicara lebih lanjut tentang kelebihan dan Kekurangan RPP 1 Lembar, alangkah baiknya kita mengetahui asal usul terkait RPP 1 lembar.
Permendikbud No.14 Tahun 2019
Landasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Surat edaran tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Surat Edaran ini dimaksudkan untuk menyederhanakan format penyusunan RPP sehingga lebih sedergana, efisien, efektif, dan berorientasi pada siswa.
Sebelum ini penyusunan RPP yang dianggap terlalu banyak memuat komponen sehingga seperti memberatkan beban dan tugas guru dalam penyusunannya. Sebagaimana yang tertuang Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 Tahun 2016, yaitu RPP harus memuat 13 komponen. Ketigabelas komponen tersebut adalah:
Sebelum ini penyusunan RPP yang dianggap terlalu banyak memuat komponen sehingga seperti memberatkan beban dan tugas guru dalam penyusunannya. Sebagaimana yang tertuang Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 Tahun 2016, yaitu RPP harus memuat 13 komponen. Ketigabelas komponen tersebut adalah:
- Identitas sekolah
- Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
- Kelas dan semester
- Materi pokok
- Alokasi waktu
- Tujuan pembelajaran
- Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi
- Materi pembelajaran
- Metode pembelajaran
- Media pembelajaran
- Sumber belajar
- Langkah-langkah pembelajaran, dan
- Penilaian hasil pembelajaran.
1. KI 1 dan KI 2 yang bisa setengah halaman
2. KD dan Indikator
3. Materi Konsep, Prinsip, Fakta dan Prosedural
4. Format Penilaian yang ribet dan bikin pusing
Berdasarkan Surat edaran bernomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP memuat empat poin penting yang terdiri atas:
- Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektif, dan berorientasi pada murid.
- Bahwa dari 13 (tiga belas) komponen RPP yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkankomponen lainnya bersifat pelengkap.
- Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG)/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan individu guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya bagi keberhasilan belajar murid.
- Adapun RPP yang telah dibuat guru dapat digunakan dan dapat pula disesuaikan sesuai poin 1, 2, dan 3.
Apa yang dimaksud dengan prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid?
Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak, menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.
Hadirnya Surat Edaran Mendikbud tentang penyederhaan RPP diharapkan penyusunan RPP akan lebih efisiensi, efektif, dan berorientasi pada murid, serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan maksimal.
Kelebihan RPP 1 Lembar
Penulis berpendapat bahwa kelebihan RPP 1 lembar dapat membebaskan beban guru dari belenggu administrasi yang selama ini guru membutuhkan banyak waktu untuk persiapan. Sehingga guru mempunyai waktu lebih untuk memaksimalkannya dalam bentuk aplikasi proses pelaksanaan dalam kelas yang lebih maksimal.
Kekurangan RPP 1 Lembar
Dikhawirkan terlalu banyak format RPP yang berbeda antara satu guru dengan guru yang lainnya karena masing-masing guru mungkin mempunyai format yang berbeda-beda. Sehingga Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum atau juga mungkin pihak-pihak lain merasa kesulitan dalam mengevaluasi karena format RPP guru yang berbeda-beda.
Demikian penjelasan singkat tentang kelebihan dan kekurangan RPP 1 Lembar yang dapat penulis jelaskan. Semoga bermanfaat ya.
Post a Comment for "Kelebihan dan Kekurangan RPP 1 Lembar"