Apakah anak Anda hobi main gawai? Hati-hati, sering main gawai bisa menyebabkan gangguan pemusatan perhatian pada anak atau ADHD.
Sumber gambar: Merdeka.com |
Ironisnya, terlalu sering main gawai berisiko menyebabkan ADHD atau gangguan pemusatan perhatian pada anak.
ADHD mengintai anak yang sering main gawai
Salah satu penelitian terkini dari Kanada yang membandingkan perilaku anak-anak berusia 3-5 tahun berdasarkan durasi penggunaan perangkat elektronik. Dalam hal ini termasuk menonton televisi dan bermain gawai. Ditemukan bahwa hal-hal tersebut berkaitan dengan terjadinya gangguan pemusatan perhatian.
ADHD mengintai anak yang sering main gawai
Salah satu penelitian terkini dari Kanada yang membandingkan perilaku anak-anak berusia 3-5 tahun berdasarkan durasi penggunaan perangkat elektronik. Dalam hal ini termasuk menonton televisi dan bermain gawai. Ditemukan bahwa hal-hal tersebut berkaitan dengan terjadinya gangguan pemusatan perhatian.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala ADHD pada Anak Laki-laki dan Perempuan
Dari hasil penelitian tersebut, didapatkan bahwa anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap harinya sejak usia tiga tahun memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD.
Sebaliknya, anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik kurang dari 30 menit per hari memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk mengalami gangguan perilaku tersebut.
Anak dengan ADHD
Anak-anak dengan ADHD biasanya sangat aktif, sulit berkonsentrasi, cenderung bertindak secara impulsif, serta dapat mengganggu teman-temannya.
Dari hasil penelitian tersebut, didapatkan bahwa anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap harinya sejak usia tiga tahun memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD.
Sebaliknya, anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik kurang dari 30 menit per hari memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk mengalami gangguan perilaku tersebut.
Anak dengan ADHD
Anak-anak dengan ADHD biasanya sangat aktif, sulit berkonsentrasi, cenderung bertindak secara impulsif, serta dapat mengganggu teman-temannya.
Baca juga: Gejala Umum ADHD pada Anak
Yang perlu diwaspadai adalah perilaku ini dapat menetap dan tidak cenderung membaik. Salah satu keluhan yang dialami oleh anak-anak yang sering menggunakan perangkat elektronik adalah kesulitan berkonsentrasi.
Lebih dari 2.000 anak dilibatkan dalam sebuah penelitian yang menggunakan metode child behaviour checklist, suatu kuesioner yang dapat mendeteksi adanya gangguan emosional dan perilaku pada anak.
Para anak dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan durasi waktu penggunaan gawai dan perangkat elektronik lainnya, yakni kurang dari 30 menit, antara 30 menit dan 2 jam, dan lebih dari 2 jam setiap hari.
Anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik lebih dari 2 jam setiap hari sejak usia 3 tahun lebih sering mengalami gangguan pemusatan perhatian pada usia 5 tahun. Hal ini jika dibandingkan dengan anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik kurang dari 30 menit per hari.
Penyebab ADHD pada anak
Menurut penelitian tersebut, sebenarnya penggunaan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap harinya tidak secara langsung berhubungan dengan terjadinya ADHD.
Sebab, terdapat banyak faktor gaya hidup lain yang memengaruhi kemungkinan terjadinya gangguan pemusatan perhatian, seperti paparan terhadap zat tertentu di lingkungan atau kebiasaan ibu merokok dan mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan.
Beberapa pakar juga mengatakan bahwa anak-anak yang mengonsumsi banyak gula dapat mengalami gangguan perilaku, meski belum ada hasil penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.
Pada studi tersebut juga didapatkan hanya 1 persen anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap hari mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Namun, gangguan pemusatan perhatian yang terjadi pada anak-anak berusia 3-5 tahun cukup berat. Dengan demikian para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi durasi penggunaan perangkat elektronik pada anak.
Hal tersebut juga didukung oleh uji statistik yang menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya gangguan pemusatan perhatian pada usia 5 tahun meningkat 7 kali lipat dengan menggunakan perangkat elektronik lebih dari 2 jam setiap hari, sejak anak berusia 3 tahun.
Batas ideal penggunaan gawai pada anak
Meskipun hasil penelitian yang dilakukan tidak memberikan rekomendasi durasi penggunaan gawai dan perangkat elektronik pada anak, pemerintah menganjurkan orang tua untuk membatasi waktu penggunaan perangkat elektronik hanya satu jam.
Cara paling mudah menentukan apakah anak Anda sudah berlebihan menggunakan perangkat elektronik adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan singkat.
Pertama, apakah Anda dapat mengendalikan jumlah waktu anak saat menggunakan perangkat elektronik. Kedua, apakah penggunaan elektronik mengganggu waktu tidur anak atau aktivitas keluarga sehari-hari.
Terakhir, apakah Anda dapat mengendalikan kebiasaan anak ngemil ketika menggunakan perangkat elektronik. Jika jawaban Anda cukup baik dan sesuai keinginan, mungkin anak Anda tidak berlebihan menggunakan perangkat elektronik.
Namun bila sebaliknya, segera atur kembali waktu anak bermain gawai atau menatap layar perangkat elektronik lainnya.
Berdasarkan semua bukti yang ada, penggunaan perangkat elektronik sebenarnya tidak langsung berhubungan dengan gangguan pemusatan perhatian. Namun, risiko gangguan ini meningkat jika anak-anak usia 3-5 tahun menggunakan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap hari.
Agar anak Anda terhindar dari risiko ADHD, batasi durasi main gawai atau menonton televisi maksimal satu jam saja agar risiko gangguan pemusatan perhatian dapat berkurang. Bila membutuhkan penjelasan lebih lanjut terkait hal ini, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Oleh dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc
Sumber: klikdokter.com
Yang perlu diwaspadai adalah perilaku ini dapat menetap dan tidak cenderung membaik. Salah satu keluhan yang dialami oleh anak-anak yang sering menggunakan perangkat elektronik adalah kesulitan berkonsentrasi.
Lebih dari 2.000 anak dilibatkan dalam sebuah penelitian yang menggunakan metode child behaviour checklist, suatu kuesioner yang dapat mendeteksi adanya gangguan emosional dan perilaku pada anak.
Para anak dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan durasi waktu penggunaan gawai dan perangkat elektronik lainnya, yakni kurang dari 30 menit, antara 30 menit dan 2 jam, dan lebih dari 2 jam setiap hari.
Anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik lebih dari 2 jam setiap hari sejak usia 3 tahun lebih sering mengalami gangguan pemusatan perhatian pada usia 5 tahun. Hal ini jika dibandingkan dengan anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik kurang dari 30 menit per hari.
Penyebab ADHD pada anak
Menurut penelitian tersebut, sebenarnya penggunaan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap harinya tidak secara langsung berhubungan dengan terjadinya ADHD.
Sebab, terdapat banyak faktor gaya hidup lain yang memengaruhi kemungkinan terjadinya gangguan pemusatan perhatian, seperti paparan terhadap zat tertentu di lingkungan atau kebiasaan ibu merokok dan mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan.
Beberapa pakar juga mengatakan bahwa anak-anak yang mengonsumsi banyak gula dapat mengalami gangguan perilaku, meski belum ada hasil penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.
Pada studi tersebut juga didapatkan hanya 1 persen anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap hari mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Namun, gangguan pemusatan perhatian yang terjadi pada anak-anak berusia 3-5 tahun cukup berat. Dengan demikian para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi durasi penggunaan perangkat elektronik pada anak.
Hal tersebut juga didukung oleh uji statistik yang menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya gangguan pemusatan perhatian pada usia 5 tahun meningkat 7 kali lipat dengan menggunakan perangkat elektronik lebih dari 2 jam setiap hari, sejak anak berusia 3 tahun.
Batas ideal penggunaan gawai pada anak
Meskipun hasil penelitian yang dilakukan tidak memberikan rekomendasi durasi penggunaan gawai dan perangkat elektronik pada anak, pemerintah menganjurkan orang tua untuk membatasi waktu penggunaan perangkat elektronik hanya satu jam.
Cara paling mudah menentukan apakah anak Anda sudah berlebihan menggunakan perangkat elektronik adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan singkat.
Pertama, apakah Anda dapat mengendalikan jumlah waktu anak saat menggunakan perangkat elektronik. Kedua, apakah penggunaan elektronik mengganggu waktu tidur anak atau aktivitas keluarga sehari-hari.
Terakhir, apakah Anda dapat mengendalikan kebiasaan anak ngemil ketika menggunakan perangkat elektronik. Jika jawaban Anda cukup baik dan sesuai keinginan, mungkin anak Anda tidak berlebihan menggunakan perangkat elektronik.
Namun bila sebaliknya, segera atur kembali waktu anak bermain gawai atau menatap layar perangkat elektronik lainnya.
Berdasarkan semua bukti yang ada, penggunaan perangkat elektronik sebenarnya tidak langsung berhubungan dengan gangguan pemusatan perhatian. Namun, risiko gangguan ini meningkat jika anak-anak usia 3-5 tahun menggunakan perangkat elektronik lebih dari dua jam setiap hari.
Agar anak Anda terhindar dari risiko ADHD, batasi durasi main gawai atau menonton televisi maksimal satu jam saja agar risiko gangguan pemusatan perhatian dapat berkurang. Bila membutuhkan penjelasan lebih lanjut terkait hal ini, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Oleh dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc
Sumber: klikdokter.com
Post a Comment for "Sering Main Gawai Menyebabkan ADHD, Benarkah?"