TANAMKAN KEIMANAN PADA ANAK
By Hani Elhasbi
Sumber gambar: uii.ac.id |
Pola asuh terbaik dalam mengasuh dan mendidik anak adalah menanamkan keimanan padanya. Dengan menanamkan keimanan pada anak sejak dini berarti kita telah memberinya perisai untuk menjalani kehidupan sampai akhir hayatnya. Semua hal positif akan di dapat dari mengajarkan agama pada anak.
Sebagai orang tua tentulah mengajarkan berbagai macam kebaikan kepada anak. Namun orang tua tak bisa menjaga anak berbuat kesalahan saat anak di luar pengawasan orang tua. Anak yang baik di hadapan orang tua belum tentu baik juga di lingkungan luar. Yang mampu menjaganya adalah keimanan anak sendiri. Bekali anak dengan ketauhidan dan keimanan maka anak akan terjaga dari perbuatan buruk.
Cara mudah menanamkan keimanan dan ketauhidan adalah sebagai berikut;
1. MENJADI TELADAN YANG BAIK
Jangan hanya menyuruh tapi ajak anak untuk melakukan bersama orang tua. Seperti saat anak asyik main gadget ternyata adzan magrib sudah berkumandang yang bunda lakukan bukan menyuruhnya salat melainkan ajak dia salat bersama bunda, baik di rumah atau di masjid.
“Dek, sudah maghrib. salat bareng yuk.” Apalagi jika saat orang tua mengajak dengan sudah lengkap pakai mukena. Hal itu akan lebih mudah membuat anak melakukan apa yang orang tua ajak. Karena, perintah /ajakan orang tua yang anak dengar selaras dengan perbuatan nyata orang tua.
Berbeda jika orang tua hanya menyuruh “ya Allah Dek, main handphone terus, sudah magrib lo. Ayuk cepet salat...” sedangkan orang tua juga asyik main gadget atau melakukan aktivitas yang lain. Anak akan lebih sulit menuruti perintah orang tua, karena perintah yang di terima otak anak tidak selaras dengan apa yang dilihatnya.
2. CERITAKAN KISAH TELADAN
Di dalam al-quran dan kitab-kitab banyak sekali kisah- kisah hikmah dan teladan yang dapat menginspirasi anak dalam melakukan kebaikan. Anak akan dengan mudah menerima pelajaran jika dibumbui dengan kisah-kisah teladan.
Penanaman melalui kisah-kisah tersebut dapat mengiringi anak pada kehangatan perasaan, kehidupan, dan kedinamisan jiwa yang mendorong manusia untuk mengubah prilaku dan memperbaharui tekadnya selaras dengan tuntutan, pengarahan, penyimpulan, dan pelajaran yang dapat diambil dari kisah tersebut.
Dengan menceritakan kisah-kisah teladan baik dari alquran ataupun dari sahabat nabi, tabi’in dan ulama dapat menciptakan sosok panutan atau idola bagi anak. Dengan mengidolakan seseorang, biasanya anak akan semakin semangat dalam meneladani tokoh tersebut.
3. PEMBIASAAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pada anak-anak usia dini, proses pembiasaan hendaklah dilakukan secara konsisten. Hal ini penting untuk melatih kedisiplinan pada mereka. Pembiasaan merupakan upaya praktis dalam pembentukan moral dan karakter anak. Seperti pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah makan. Tanamkan juga bahwa semua yang di dunia ini terikat dengan Allah.
“Sebelum makan doa dulu yuk Dek, kita bersyukur Allah telah memberikan riski makanan ini pada kita”
Pembiasaan dari tutur kata dan bertingkah laku sopan dari lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi kepribadian anak. Berikan pujian saat anak berkata atau bertindak baik.
Dengan cara penerapan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari akan memudahkan anak memahami konsep ketauhidan dan keimanan.
Pembiasaan dari kecil akan lebih mengena dalam jiwanya dan akan teringat hingga si anak dewasa.
4. MENGENALKAN PADA KEGIATAN KEAGAMAAN
Di masyarakat banyak sekali kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari majelis taklim, tahlilan, manaiban, dibaan dan lain-lain.
Ajak anak untuk mengikuti kegiatan tersebut. Melalui pembiasaan mengikuti kegiatan tersebut akan mendorong anak untuk lebih mencintai kegiatan keagamaan. Namun terkadang orang tua malah terkesan kurang senang mengajak anak mengikuti kegiatan tersebut karena takut anaknya rewel dan mengganggu.
Anak rewel itu wajar. Anak kalau merasa tidak nyaman dan aman pasti akan rewel. Meskipun rewel, namun jika sering di biasakan dan di dengarkan dengan kegiatan tersebut tetap akan berdampak positif bagi si anak.
Terima kasih Hani Elhasbi atas tulisan yang bermanfaat untuk para orang tua di seluruh nusantara. Semoga tulisan ini menjadi amal dakwah edukasi parenting.
Sebagai orang tua tentulah mengajarkan berbagai macam kebaikan kepada anak. Namun orang tua tak bisa menjaga anak berbuat kesalahan saat anak di luar pengawasan orang tua. Anak yang baik di hadapan orang tua belum tentu baik juga di lingkungan luar. Yang mampu menjaganya adalah keimanan anak sendiri. Bekali anak dengan ketauhidan dan keimanan maka anak akan terjaga dari perbuatan buruk.
Cara mudah menanamkan keimanan dan ketauhidan adalah sebagai berikut;
1. MENJADI TELADAN YANG BAIK
Jangan hanya menyuruh tapi ajak anak untuk melakukan bersama orang tua. Seperti saat anak asyik main gadget ternyata adzan magrib sudah berkumandang yang bunda lakukan bukan menyuruhnya salat melainkan ajak dia salat bersama bunda, baik di rumah atau di masjid.
“Dek, sudah maghrib. salat bareng yuk.” Apalagi jika saat orang tua mengajak dengan sudah lengkap pakai mukena. Hal itu akan lebih mudah membuat anak melakukan apa yang orang tua ajak. Karena, perintah /ajakan orang tua yang anak dengar selaras dengan perbuatan nyata orang tua.
Berbeda jika orang tua hanya menyuruh “ya Allah Dek, main handphone terus, sudah magrib lo. Ayuk cepet salat...” sedangkan orang tua juga asyik main gadget atau melakukan aktivitas yang lain. Anak akan lebih sulit menuruti perintah orang tua, karena perintah yang di terima otak anak tidak selaras dengan apa yang dilihatnya.
2. CERITAKAN KISAH TELADAN
Di dalam al-quran dan kitab-kitab banyak sekali kisah- kisah hikmah dan teladan yang dapat menginspirasi anak dalam melakukan kebaikan. Anak akan dengan mudah menerima pelajaran jika dibumbui dengan kisah-kisah teladan.
Penanaman melalui kisah-kisah tersebut dapat mengiringi anak pada kehangatan perasaan, kehidupan, dan kedinamisan jiwa yang mendorong manusia untuk mengubah prilaku dan memperbaharui tekadnya selaras dengan tuntutan, pengarahan, penyimpulan, dan pelajaran yang dapat diambil dari kisah tersebut.
Dengan menceritakan kisah-kisah teladan baik dari alquran ataupun dari sahabat nabi, tabi’in dan ulama dapat menciptakan sosok panutan atau idola bagi anak. Dengan mengidolakan seseorang, biasanya anak akan semakin semangat dalam meneladani tokoh tersebut.
3. PEMBIASAAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pada anak-anak usia dini, proses pembiasaan hendaklah dilakukan secara konsisten. Hal ini penting untuk melatih kedisiplinan pada mereka. Pembiasaan merupakan upaya praktis dalam pembentukan moral dan karakter anak. Seperti pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah makan. Tanamkan juga bahwa semua yang di dunia ini terikat dengan Allah.
“Sebelum makan doa dulu yuk Dek, kita bersyukur Allah telah memberikan riski makanan ini pada kita”
Pembiasaan dari tutur kata dan bertingkah laku sopan dari lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi kepribadian anak. Berikan pujian saat anak berkata atau bertindak baik.
Dengan cara penerapan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari akan memudahkan anak memahami konsep ketauhidan dan keimanan.
Pembiasaan dari kecil akan lebih mengena dalam jiwanya dan akan teringat hingga si anak dewasa.
4. MENGENALKAN PADA KEGIATAN KEAGAMAAN
Di masyarakat banyak sekali kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari majelis taklim, tahlilan, manaiban, dibaan dan lain-lain.
Ajak anak untuk mengikuti kegiatan tersebut. Melalui pembiasaan mengikuti kegiatan tersebut akan mendorong anak untuk lebih mencintai kegiatan keagamaan. Namun terkadang orang tua malah terkesan kurang senang mengajak anak mengikuti kegiatan tersebut karena takut anaknya rewel dan mengganggu.
Anak rewel itu wajar. Anak kalau merasa tidak nyaman dan aman pasti akan rewel. Meskipun rewel, namun jika sering di biasakan dan di dengarkan dengan kegiatan tersebut tetap akan berdampak positif bagi si anak.
Terima kasih Hani Elhasbi atas tulisan yang bermanfaat untuk para orang tua di seluruh nusantara. Semoga tulisan ini menjadi amal dakwah edukasi parenting.
Post a Comment for "Cara Mudah Tanamkan Keimanan dan Ketauhidan pada Anak"